Kamis, 23 April 2015

JFMI VII MAKASSAR


JFMI (Jambore Fotografi Mahasiswa Indonesia) 7 Makassar 8-12 September 2014, merupakan kegiatan rutin yang selalu diadakan satu tahun sekali sebagai ajang silaturahmi dan ajang mempererat persaudaraan para mahasiswa UKM fotografi se-Indonesia. Setelah menunggu sekian lama, akhirnya saya bisa mengikuti kegiatan ini juga, deg-degan rasanya tak sabar pengen cepat sampai Makassar. Saya yang memawakili UKM Fotogarasi G-Phoc Malang beserta teman-teman Forkom Malang yang berjumlah sekitar 60 orang berangkat dari terminal Arjosari Malang menuju pelabuhan Tanjung Priuk Surabaya. Tak butuh banyak waktu menunggu, akhirnya kami langsung berangkat dengan menggunakan kapal laut, sekitar sehari di perjalanan laut akhirnya sampai juga di pelabuhan Makassar. Setibanya di Makasar kami langsung dijemput oleh teman-teman Makasar menggunakan bis mini, tujuan pertama kami adalah UIN Alauddin Makassar. Meski kota ini tergolong sangat puanas, tapi kami tetap menikmati setiap perjalanan berkeliling kota ini, seru..!
Tanggal 8 September 2014, tiba juga acara yang sudah ditunggu-tunggu oleh semua peserta JFMI, apalagi kalo bukan pembukaan JFMI VII Makassar dan rangkain acaranya. Semua bendera dari Forkom/ UKM Fotografi terpampang pada acara pembukaan JFMI.
Seperti biasa pembukaan suatu acara pasti diisi dengan berbagai sambutan mulai dari ketua panitia, ketua Forkom, dan lain-lainnya. Tidak hanya itu, kami pun disuguhi berbagai tarian tradisional Makassar yaitu Padupa dan Anggaru. Dan tibalah ke acara inti, yaitu workshop photography dengan pemateri Yusuf Ahmad. Usai sudah workshop photography pada hari itu. .


Usai workshop, saya dan rombongan langsung berangkat ke Tanah Toraja dengan menggunakan bis sekitar sehari perjalanan, di sepanjang perjalanan kita disuguhi pemandangan yang menarik jadi tidak terasa membosankan.


Keesokan harinya teman-teman Makassar mengajak kami melihat ritual yang amat sakral, yaitu ritual Penggantian Busana bagi jasad yang telah meninggal setelah acara adat pemakaman Rambusolok. Konon menurut kepercayaan yang ada, arwah dari orang yang meninggal tersebut akan mendatangani keluarganya kembali, dan keluarga yang didatangi itu harus merawat kembali salah satu anggota yang sudah meninggal tersebut . Arwah yang meninggal diartikan belum meninggal jika belum melakukan ritual Rambusolok.






Setelah menginap satu hari di Tanah Toraja, rombongan kembali ke kota Makassar untuk singgah sembari istirahat di Universitas Hassanudin (Unhas). Seakan tak mau melewatkan hari tanpa moment, keesokan harinya kami langsung meneruskan perjalanan ke Fort Rotterdam dan Pantai Losari, banyak sekali cerita


dan moment yang bisa kita abadikan di kedua tempat itu. Oya, di sini kita juga bisa berburu berbagai macam oleh-oleh khas Makassar. Amazing pokoknya!
Paralayang Pantai Losari


Itulah sedikit cerita dari saya selama mengikuti JFMI VII Makassar, begitu banyak pengalaman, banyak cerita lucu, banyak moment kebersamaan yang tidak bisa saya ceritakan secara detail, pokoknya sangat berkesan dan susah diungkapkan dengan kata-kata. Tahun depan target selanjutnya JFMI VIII di Solo, siapkan diri kalian dan sampai bertemu lagi teman-teman. Salam Kreasi Fotografi.

G-Phoc dan teman-teman dari UKM Fotografi se-Indonesia di Tanah Toraja, Makasar.

G-Phoc dan teman-teman dari UKM Fotografi se-Indonesia lainnya.

Article written by Rudi
Edited by Yuni

0 komentar:

Posting Komentar